2012 - Aprima Rolis Yandi Ogam





“Budaya adalah cikal-bakal sebuah bangsa. Seni adalah cara saya melestarikannya”
Demikian pemuda yang akrab disapa Ogam ini mendeskripsikan kecintaannya terhadap budaya.  Bercita-cita untuk mempromosikan budaya daerah asalnya, Ogam mulai aktif dalam kegiatan kesenian daerah sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama. Dari event-event yang ada di daerah sampai dengan penampilan di negara sahabat menjadi langkahnya untuk meneruskan cita-cita. Meskipun berada jauh dari daerahnya, sembari menjalankan studinya di perguruan tinggi, Ogam bersama teman-teman mahasiswa Kalimantan di Yogyakarta tetap aktif mempromosikan kegiatan seni dan budaya. 

Kesempatan semakin terbuka ketika Ogam bersama team tarinya mendapatkan undangan untuk tampil di Bali Democracy Forum IV tahun 2011. Dari situ, pemuda yang berasal dari Sanggau – Kalimantan Barat ini ditawarkan untuk mendaftarkan diri ke program Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI). Beberapa bulan sebelumnya, Ogam  pernah mendapatkan tawaran serupa  ketika menjadi peserta magang di Direktorat Diplomasi Publik, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Hanya saja, dikarenakan persoalan persyaratan administrasi, Ogam menunda niatnya untuk mendaftarkan diri. 

Rejeki tidak kemana, di tahun berikutnya sarjana Ilmu Hubungan Internasional Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta ini menjadi salah satu peserta BSBI 2012 bersama 59 peserta lain dari 37 negara. Berkesempatan mempelajari seni dan budaya Jawa di Sanggar Soerya Soemirat Solo – Surakarta, Ogam merasakan kecintaannya terhadap seni dan budaya Indonesia semakin bertambah. Baginya, BSBI menuntut pemuda Indonesia untuk sadar akan keberagaman Indonesia dan tidak terkungkung dalam arogansi semangat kedaerahan. Di sinilah BSBI mengajak partisipasi peserta Indonesia, yang notabene juga berasal dari berbagai daerah, bisa saling berbagi serta saling bertukar pengalaman, memperkenalkan budaya daerah asal dan memperkaya wawasan budaya nusantara.

Selesai dari program, Ogam kembali ke Yogyakarta dan menempuh studi S2 di Universitas Gajah Mada. Menjadi Alumni BSBI tidak menghentikan keterlibatannya dalam BSBI. Ogam mendapatkan kepercayaan dari Jurusan Ilmu Hubungan Internasional Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta, bekerjasama dengan Kementerian Luar Negeri, sebagai pelatih tari sekaligus koordinator penampilan Indonesian Channel bagi peserta BSBI Kekhususan. Seni dan Budaya Dayak – Kalimantan berhasil dibawakan oleh para perserta BSBI Kekhususan dan telah menjadi bagian dalam program sejak tahun 2013. Ogam berharap cita-citanya untuk terus melestarikan seni dan budaya Indonesia bisa terus berlanjut. Demikian pula harapannya kepada pemuda-pemudi di luar sana, bahkan yang berada di pelosok daerah, untuk tetap menunjukan kecintaan dan kepeduliannya terhadap budaya bangsa. Entah melalui BSBI atau yang lain, tidak ada salahnya untuk mencoba.


“Suatu kebanggaan bagi saya bisa menyanding nama Indonesia dalam Diplomasi Budaya” – Aprima Rolis Yandi Ogam


Tidak ada komentar:

Posting Komentar