2014 - Febrina Tanjumbulu



Febrina Tanjumbulu adalah alumni IACS  Tahun 2014, lulus s1 universitas Tadulako Palu pada Tahun  2014. Memiliki latar Belakang pendidikan akuntansi tak membuatnya melupakan dunia seni yang di sukai nya sejak kecil.  

Pada tahun 2012, Rina  mengikuti program pertukaran pemuda pemuda antar negara (PPAN) tingkat provinsi Sulawesi Tengah untuk program Indonesia-Malaysia Youth Exchange Program  (IMYEP), yang kemudian terpilih dan terpercaya untuk mewakili propinsi nya. Program IMYEP tersebut menjadi salah satu kunci bagi diri nya memperluas jaringan nasional dan internasionalnya,  menambah wawasan, memberikan kesempatan bagi diri nya sendiri  untuk mepresentasikan kekayaan budaya indonesia, serta memahami dan mempelajari budaya serumpun. Kegiatan pada program IMYEP seperti  courstey call and institutional visits, kunjungan wisata kota,sejarah,kuliner,budaya dan kesenian serta host family, culture show dan mini exhibition yang dilakukan secara bergantian pada fase Malaysia (kuala Lumpur-melaka) kemudian fase Indonesia (Jakarta-Bandung).

Pada awal tahun 2014, seorang teman  alumni ppan memberikan nya formulir pendaftaran program IACS 2014, tanpa membuang waktu lagi dan berpikir panjang Rina dengan semangat mengisi dan menyiapkan semua syarat berkas dan mendaftar program IACS 2014. Rina kembali di pilih dan di percaya oleh bidang Diplomasi dan Publik Kementrian Luar Negeri Indonesia sebagai salah satu dari lima perwakilan yang terpilih.

Saung Angklung Udjo adalah tempat dimana Rina dan 11 peserta asing lainnya belajar budaya Sunda, seperti belajar memainkan angklung, tari jaipong, pencak silat, bahasa dan tulisan sunda, serta adat istiadat setempat.  11 peserta asing lainnya bersal dari irlandia, Rep.cheko, Austria, Uzbekistan, Thailand, Filipina, China, Cook  Island, Fiji, New Caledonia, Dan vanuatu.

Saat ini Rina bekerja di salah satu instansi pemerintah di Prov. Sul- teng, di sela kesibukannya juga masih ikut aktif di ikatan Alumni pertukaran pemuda antar negara atau yang lebih di kenal dengan nama PCMI (purna caraka Muda Indonesia) sulteng,  gadis yang mampu berbahasa Arab dan Inggris ini juga aktif mengikuti kegiatan volunter yg fokus pada bidang lingkungan  melalui organisasi Koalisi Pemuda Hijau (Kophi) Sulteng sejak tahun 2012, juga  pada bidang pendidikan bagi anak-anak yang kurang mampu bersama teman-teman nya melalui  Maestro English Club (MEC) sejak tahun tahun 2013.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar